KEHAMILAN PADA MANUSIA

`A. Engagement
Saat minggu terakhir kehamilan, bagian bayi yang akan lahir lebih dulu biasanya kepala-rongga pelvis yang menyerupai mangkuk. Jika ini terjadi, banyak ibu merasa sensasi jatuh dan lebih ringan. Sensasi ini terasa akibat gerakan bayi menurunkan uterus bagian atas sehingga diafragma tidak tertekan terlalu kuat, membuat ibu lebih mudah bernapas. Engagement biasanya berlangsung sekitar 36 minggu di kehamilan pertama. (Mansyur, 2007).

B. Tanda Awal Persalinan
Menurut Mansyur (2007), tahap mulainya pembukaan rahim Ibu, mulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2, yang bisa bertahan 24-48 jam. Proses dan jangka waktu terbukanya jalan lahir ini berbeda bagi tiap Ibu.
Tiga tanda awal kelahiran:
·         Penampakkan (flek)
Selama keseluruhan kehamilan, sumbat lendir serviks mencegah mikroba masuk ke dalam uterus. Saat serviks sedikit melebar, sumbat menjadi longgar dan keluar menjadi lendir.
·         Kontraksi
Kontraksi teratur otot dimulai di bagian atas uterus (fundus). Kontraksi membantu pembukaan (dilatasi) serviks perlahan-lahan.
·         Ketuban (amnion) pecah
Air ketuban (amnion) adalah cairan amniotik yang mengelilingi bayi selama kehamilan. Ketika saat melahirkan tiba, kantung ketuban pecah dan airnya keluar melalui vagina. Pecah ketuban juga jadi tanda umum menjelang persalinan.
    C. Jenis/ Tipe Kelahiran
1.      Kelahiran normal
Kelahiran normal merupakan keluarnya bayi dari dalam rahim melewati vagina.
Langkah-langkah Melahirkan Normal


Video kelahiran normal
2.      Persalinan dengan induksi
Jika kehamilan berlangsung terlalu lama melewat perkiraan lahir, biasanya 10-14 hari. Persalinan perlu diinduksi secara medis. Tindakan ini juga dapat disarankan jika terdapat risiko yang mengancam keadaan ibu atau bayi, atau keduanya. Ada beberapa cara induksi, tergantung pada tahap persalinan. Tindakan ini meliputi memasukkan pesarium vagina, memecah ketuban atau memberikan suntikan hormon yang merangsang kontraksi uterus (Luqman, 2006).
Melahirkan dengan Cara Induksi
Pesarium Vagina
3.      Persalinan dengan alat bantu (forceps atau vakum)
Persalinan dengan vakum bisa dijadikan alternatif apabila ibu terlalu lelah dan setelah digunakan teknik induksi, bayi tidak juga keluar. Cara persalinannya yaitu dengan memasukkan vakum ke vagina, kemudian tempelkan alat pada bagian kepala bagian belakang bayi. Tarik perlahan (Luqman, 2006).
Melahirkan dengan Bantuan Alat
4.      Operasi caesar
Bedah sesar (bahasa Inggriscaesarean section atau cesarean section dalam Inggris-Amerika), adalah proses persalinan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko kepada komplikasi medis lainnya (Parker, 2007).
Operasi Caesar
Ada beberapa jenis bedah sesar:
·         Jenis klasik yaitu dengan melakukan sayatan vertikal sehingga memungkinkan ruangan yang lebih besar untuk jalan keluar bayi. Akan tetapi jenis ini sudah sangat jarang dilakukan hari ini karena sangat berisiko terhadap terjadinya komplikasi.
·         Sayatan mendatar di bagian atas dari kandung kemih sangat umum dilakukan pada masa sekarang ini. Metode ini meminimalkan risiko terjadinya pendarahan dan cepat penyembuhannya.
·         Histerektomi caesar yaitu bedah caesar diikuti dengan pengangkatan rahim. Hal ini dilakukan dalam kasus-kasus dimana pendarahan yang sulit tertangani atau ketika plasenta tidak dapat dipisahkan dari rahim.


Menurut Parker (2007), dokter spesialis kebidanan akan menyarankan bedah sesar jika:
·         proses persalinan normal yang lama atau kegagalan proses persalinan normal (distosia)
·         detak jantung janin melambat (fetal distress)
·         adanya kelelahan persalinan
·         komplikasi pre-eklampsia
·         sang ibu menderita herpes
·         putusnya tali pusar
·         risiko luka parah pada rahim
·         sang bayi dalam posisi sungsang atau menyamping
·         kegagalan persalinan dengan induksi
·         kegagalan persalinan dengan alat bantu (forceps atau vakum)
·         bayi besar (makrosomia - berat badan lahir lebih dari 4,2 kg)
·         masalah plasenta seperti plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir), placental abruption atau placenta accreta)
·         kontraksi pada pinggul
·  sebelumnya pernah mengalami masalah pada penyembuhan perineum (oleh proses persalinan sebelumnya atau penyakit Crohn)
·         angka d-dimer tinggi bagi ibu hamil yang menderita sindrom antibodi antifosfolipid
·       CPD atau cephalo pelvic disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan terhambat)
·         Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus)
·         Ibu menderita hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi)

 Video operasi caesar 
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2008-2013. Have Fun Learning Biology
Proudly powered by Blogger