SIKLUS MENSTRUASI

Materi ini diposting oleh Citra S.R 
Let's check this video first!
                           
Siklus Menstruasi
(Edited by Citra)

Siklus menstruasi, endometrium akan meluruh dari uterus melalui serviks dan vagina dalam pendarahan yang disebut sebagai menstruasi. Siklus menstruasi setiap wanita bervariasi, tetapi hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan 10-15% yang memiliki panjang siklus 28 hari, sedangkan beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur yaitu bisa memiliki siklus yang singkat sedangkan yang lain dapat memiliki siklus lebih dari 40 hari. Hal tersebut dapat menjadi indikasi adanya masalah kesuburan.
Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi, hari dimana pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir – yaitu 1 hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai. Dua ovarium yang dimiliki wanita masing-masing menyimpan sekitar 200.000 hingga 400.000 telur yang belum matang. Lamanya menstruasi sendiri sekitar 3-6 hari. Haid Dipengaruhi berbagai hormon yang disebut kelompok Gonadotropin yang sering disingkat dengan GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) hormon GnRH ini disekresikan oleh hipothalamus ke Hipofise sehingga memocu kelenjar hipofise anterior menjadi aktif dan mampu nantinya mengeluarkan hormon FSH dan LH .
Menstruasi terjadi karena adanya penurunan kadar progesteron di darah, setelah terjadinya ovulasi namun sel telur itu tidak dibuahi. Keseluruhan siklus menstruasi dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu:

Siklus Menstruasi
Sumber: http://php.med.unsw.edu.au/embryology/ 


1.      Fase Menstruasi (1-5 hari)
Progesteron dan estrogen yang menurun menyebabkan pembuluh darah pada endometrium menegang, sehingga menyebabkan suplai oksigen menurun. Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium mengalami degenerasi yang ditandai dengan luruhnya sel-sel pada dinding uterus, pecahnya pembuluh darah dalam endometrium, menyebabkan darah dan sel-sel tersebut keluar melalui vagina. Menstruasi berlangsung antara 5-7 hari.

2.      Fase Folikuler (6-10 hari)
Akibat pecahnya pembuluh darah mengakibatkan terjadinya proses penyembuhan. Fase ini dipengaruhi oleh hormon estrogen yang dihasilkan oleh folikel. Hormon ini merangsang pertumbuhan endometrium yaitu dengan mempertebal lapisan endometrium dan membentuk pembuluh darah serta kelenjar.

3.      Fase Fertil (11-18  hari)
Hormon estrogen yang meningkat memcacu dihasilkannya LH sehingga mengakibatkan folikel memproduksi progesteron. Hormon-hormon ini berperan mematangkan folikel dan merangsang terjadinya ovulasi yaitu lepasnya ovum dari ovarium. Ovum ini bergerak sepanjang tuba fallopii. Pada saat seperti ini, wanita tersebut dalam masa fertil atau subur sehingga ovum siap dibuahi.

4.      Fase Luteal (19-28 hari)
Pada saat ovulasi, folikel Graaf pecah berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum (badan kuning) untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium untuk menerima embrio. Pada saat ini endometrium menjadi tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi menjadi korpus albikans sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan hilang.


Book Reference:

Campbell,  dkk.(2004). Biologi Edisi ke 5 Jilid III. Jakarta : Erlangga

Pratiwi, D.A. (1996). Biologi 2. Jakarta. Erlangga

Pujiyanto, S. (2008). Biologi untuk SMA Kelas XI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 



Reference: 









Share this article :

+ comments + 1 comments

16 April 2017 at 07:15

izin nulis ulang beberapa kalimat dari artikel di atas.. sangat membantu...

Post a Comment

 
Copyright © 2008-2013. Have Fun Learning Biology
Proudly powered by Blogger