Gambar Neurulasi
Neurulasi merupakan proses dimana
lapisan sel-sel ektodermal di ubah menjadi tubulus neuralis. Proses neurulasi
diawali dari oembentukan lamina neuralis kemudian mengalami invaginasi menjadi
sulkus neuralis dan tebentuk tubulus neuralis. Neurulasi sangat berhubungan
erat dengan gastrulasi. Pada akhir gastrulasi terbentuklah nerve cord dan
notochord. Nerve cord sendiri berasal dari ektoderm sedangkan notochord berasal
dari lempengan ektoderm bagian dorsal. Pada manusia khususnya, proses ini
dimulai pada minggu ketiga setelah pembuahan.
Proses neurulasi merupakan suatu proses
yang kompleks sehingga apabila mengalami kelainan biasanya disebabkan oleh
multifaktor. Proses neurulasi dapat dibedakan menjadi tiga elompok, yaitu dua
kelompok utama dan satu kelompok khusus.
1.
Neurulasi
primer, bumbung neural dibentuk dengan cara pelipatan keping neural dan
bertemunya kedua lipatan itu. Cara ini palingumum ditemukan diantara berbagai
kelompok hewan, yaitu amfibia, reptilia, aves dan mamalia termasuk manusia.
2.
Neurulasi
sekunder, bumbung neural atau salurannya terbentuk oleh adanya kavitasi
(pembentukan rongga) di dalam kelompo sel ektoderm neural yang memadat,
misalnya pada pisces. Selain pada hewan yang khusus, kedua neurulasi ini dapat
juga ditemui dalam satu embrio. Neurulasi primer berlangsung di bagian anterior
(kepala dan tubuh) sedangkan neurulasi sekunder terdapat di bagian posterior
tubuh dan ekor.
3.
Pembentukan
bumbung dengan adanya pemisahan (peninggian) epidermis yang membatasi keping
neural. Cara ini dilakukan oleh embrio amfioksus. Peninggian episermis juga
disebut sebagai lipatan neural temporer yang akan bertem di bagian mediodorsal
dan menjadi atap di atas keping neural yang sudah melipat dan melekuk,membentuk
lipatan neural dan lekuk neural biasa yang sama kejadiannya pada neurulasi
primer. Kedua lipatan neural ini akan bertemu satu sama lain membentuk bumbung
neural. Selanjutnya atap epidermis akan terpisah dari bumbung neural.
Proses Neurulasi
Proses neurulasi diawali dengan adanya induksi dari notocord sebagai induktor terhadap ektoderm neural yang terletak diatasnya, yang berperan sebagai jaringan. Induksi memperlihatkan adanya tingkatan. Induksi paling awal oleh induksi dan disebut sebagai induksi primer sedangkan induksi-induksi selanjutnya disebut induksi sekunder. Tanpa adanya induksi neural, induksi-induksi selanjutnya, terutama yang terjadi pada tahap organogenesis, tidak dapat berlangsung dan embrio tidak akan berkembang lanjut secara sempurna. Kebanyakan proses induksi ini berisfat instruktif dan sisanya permisif.
Setelah
mengalami
induksi primer, selanjutnya ektoderm neural akan mengalami perubahan,
antara lain sel-selnya meninggi menjadi silindris dan berbeda dari
sel-sel
ektoderm bakal epidermis yang berbentuk kubus. Perubahan sel-sel
melibatkan pemanjangan mikrotubul, yaitu salah satu komponen sitoskelet.
Meningginya
sel-sel keping neural (neural plate) menyebabkan keping neural menjadi
sedikit
terangkat dari ektoderm disampingnya. Sebagai respon terhadap induksi, sel-sel keping neural mensintesis RNA baru dan
terdeterminasi untuk berdifferensiasi menjadi bakal sistem saraf pusat. Kedua
bagian tepi keping neural melipat menjadi lipatan neural, mengapit keping yang
melekuk, yaitu lekuk neural (neural
groove). Kedua lipatan
neural (neural
fold) akan bertemu berfusi di bagian
mediodorsal embrio sehingga terbentuk bumbung neural seperti tampak pada
tahap-tahap pembentukan bumbung neural (neural tube). Bersamaan
dengan terbentuknya bumbung neural, maka sel yang merupakan turunan dari
ektoderm mengalami perubahan menjadi neural crest. Neural crest nantinya akan
berkembang menjadi ganglion dan pigmen kulit pada manusia. Pada tingkat awal, rongga dalam dari neural
tube masih berhubungan dengan rongga enteron melalui neurenteric canal yang
kelak akan lenyap karena enteron membentuk lubang baru yang menghubungkannya
dengan dunia luar, yaitu lubang anus.
Proses Pelipatan Sel (Cristagalli,2010) |
Akhir-akhir ini diketahui bahwa penutupan bumbung
nural pada manusia memperlihatkan pola yang berbeda dengan hewan lain, karena
awal penutupannya berlangsung pada tempat-tempat yang berbeda sepanjang sumbu
anterior-posterior. Pada ujung anterior dan ujung posterior untuk sementara
tampak bagian yang masih terbuka berupa lubang atau poros dan masing-masing
disebut neuroporus anterior dan neuroporus posterior. Bumbung neurol anterior
akan berdifferensiasi menjadi beberapa wilayah otak.
Otak
berkembang dari neural tube bagian anterior. Bagian anterior ini lebih besar
dan berkembangnya lebih cepat dibandingkan dengan bagian posterior yang panjang
dan menyempit dan kemudian menjadi spinal cord (sumsum tulang belakang).
Persyarafan tubuh merupakan cabang-cabang
dari neural tube yang mengalami differensiasi. Setiap benang syaraf
terdiri dari dari seberkas serabut syaraf yang tersusun dari sel-sel syaraf
yang terjadi setelah adanya differensiasi perkembanganotak dan sumsum tulang
belakang. Notochord tidak bersegmendan dapat dijumpai pada semua hewan
vertebrata dalam masad embrional yang membunjur sepanjang embrio diantara
neural tube dan archenteron. Adanya notochord pada vertebrata sangat singkat
dan kemudian diganti seluruhnya dengan vertebral culomn (tulang belakang)
yang bersegmen (kecuali pada amphioxus dewasa masih terdapat notochord dan
tidak diganti dengan tulang belakang).
Kelainan-kelainan
yang Disebabkan Oleh Gangguan Pada Proses Neurulasi
Proses
neurulasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan kelainan-kelainan pada fetus
yang sedang dalam tahap perkembangan. Kelainan-kelainan itu antara lain :
1.
Anencephaly
adalah sepalik gangguan yang dihasilkan dari sebuah cacat tabung saraf yang
terjadi ketika batok kepala (kepala) ujung tabung saraf gagal menutup, biasanya
antara tanggal 23 dan 26 hari kehamilan, yang mengakibatkan tidak adanya bagian
besar dari otak , tengkorak, dan kulit kepala. Anak-anak dengan gangguan ini
dilahirkan tanpa otak-depan, bagian terbesar dari otak yang terdiri terutama
dari otak belahan otak (yang mencakup neokorteks, yang bertanggung jawab untuk
tingkat lebih tinggi kognisi, yaitu, berpikir)
2.
Spina
Bifida (Sumbing Tulang Belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang
(vertebra), yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal
menutup atau gagal terbentuk secara utuh. Penonjolan dari korda spinalis dan
meningens menyebabkan kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf, sehingga
terjadi penurunan atau gangguan fungsi pada bagian tubuh yang dipersarafi oleh
saraf tersebut atau di bagian bawahnya. Gejalanya tergantung kepada letak
anatomis dari spina bifida. Kebanyakan terjadi di punggung bagian bawah, yaitu
daerah lumbal atau sakral, karena penutupan vertebra di bagian ini terjadi
paling akhir.
3.
Mielokel, jenis spina
bifida yang paling berat, dimana korda spinalis menonjol dan kulit diatasnya
tampak kasar dan merah. Gejalanya berupa:
- penonjolan seperti kantung
di punggung tengah sampai bawah pada bayi baru lahir
- jika disinari, kantung tersebut tidak tembus cahaya
- kelumpuhan/kelemahan pada
pinggul, tungkai atau kaki, penurunan sensasi
- inkontinensia uri (beser)
maupun inkontinensia tinja
- korda spinalis yang terkena
rentan terhadap infeksi (meningitis).
Video Neurulasi
+ comments + 1 comments
Thanks ya untuk informasinya
Post a Comment