Materi ini diposting oleh Citra S.R
Struktur Eksternal Alat reproduksi Wanita
Sumber: http://elinow.wikispaces.com/
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina. Pada manusia terjadi pada wanita, tepatnya di ovarium. Terbentukknya ovum merupakkan hasil akhir dari oogenesis.
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat video organ reproduksi wanita di bawah ini...
Sistem Reproduksi Wanita
(Edited by Citra)
Oogenesis pada Wanita
Mengikuti immigrasi sel-sel kecambah primordial sampai puncak gonad, sel-sel tersebut berkembangbiak, diselubungi oleh sel-sel epithelial coelomic, dan membentuk tali germinal yang lebih dulu menjaga koneksinya dengan epitelium coelom. Pada primordium genital, proses-proses yang ikut berperan yaitu:
1. Gelombang proliferasi dimulai sekitar akhir minggu ke-15 hingga ke bulan ke-7: sel-sel kecambah primer bangun pada zona cortical melalui mitosis kloning oogonia, terikat bersama dalam jembatan selular, yang terjadi dalam rangkaian yang cepat. Jembatan-jembatan sel dibutuhkan untuk sebuah sinkronisasi serbuan meiosis yang berikutnya.
2. Dengan serbuan meiosis (paling awal permulaan pada profase pda minggu ke-12) penandaan sel-sel kecambah berubah. Sel-sel tersebut kini dinamakan oosit primer. Oosit primer menjadi ditangkap pada tahap diploten profase I. Segera sebelum kelahiran, semua oosit fetal pada ovari telah mencapai tahap ini. Fase istirahat meiosis yang selanjutnya mulai disebut dictyotene dan akan berhenti hingga pubertas, selama setiap bulannya (dan setiap bulan sesudah itu hingga menopause) sepasang oosit primer menyelesaikan meiosis pertama. Hanya beberapa oosit (oosit sekunder ditambah satu badan polar), meskipun mencapai meiosis kedua dan ovulasi berikutnya. Oosit sisa yang matang setiap bulannya menjadi atresi. Oosit primer yang tersisa pada ovati dapat tinggal dalam tahap dictyotene hingga menopause, pada kasus ekstrim dapat terjadi tanpa pernah adanya proses pematangan selama siklus mentruasi.
3. Ketika oogina berubah manjadi oosit primer, mereka disusun ulang sehingga pada akhir profase I setiap oogonia diselubungi oleh sebuah lapis tunggal dari sel-sel epitelial follicular (follicel primordial).
Oogenesis pada Wanita
Sumber: http://aff.fkh.ipb.ac.id/
Dari kelahiran, ada dua perbedaan struktur yang dapat dibedakan, pada akhirnya secara konseptual, tidak berkembang secara sinkron:
- Di sisi lain, sel kecambah betina yang pada kelahiran dinamakan oosit primer, dan yang dapat berkembang lebih jauh hanya hingga (dan setelah) pubertas (siklus hormonal dibutuhkan).
- Di sisi lain, epitelium follikular yang dapat berkembang lebih jauh dari folikel primordial melalui beberapa tahapan folikel ketika oosit tersisa pada daerah primer mereka.
Rangkaian perkembangan dari sel-sel kecambah betina diikuti:
sel kecambah primordial
|
→
|
oogonium
|
→
|
oosit primer
|
→
|
oosit primer pada dictyotene
|
Kelanjutan perkembangan/pematangan dari oosit mulai lagi hanya beberapa hari sebelum ovulasi. Rangkaian perkembangan dari folikel melalui beragam tahapan folikel:
Perkembangan Folikel Ovari Manusia
Sumber: http://php.med.unsw.edu.au/embryology/
folikel primordial
|
→
|
folikel primer
|
→
|
folikel sekunder
|
→
|
folikel tersier (folikel de graaf)
|
Sejak sebuah folikel dapat mati saat kapanpun pada perkembangan ini (=atresia), tidak semua mencapai tahap folikel tersier.
Regulasi Hormon-Hormon pada Wanita
1. GnRH (Gonadotropin-releasing hormon)
Merupakan suatu neurohormon peptida yang disekresikan hipotalamus dengan organ targetnya hipofisis anterior untuk mensekresikan FSH dan LH. GnRH terdiri dari 10 asam amino meskipun prekursornya terdiri dari 92 asam amino. Inaktivasi dilakukan dengan proteolysis. Pengaturan sekresi FSH dan LH dilakukan berdasar frekuensi sekresi GnRH sebagai umpan balik dari esterogen. Bila frekuensi sekresinya rendah maka akan mempengaruhi sekresi FSH dan bila frekuensinya tinggi maka akan memacu sekresi LH.
2. FSH (Follicle-stimulating hormon)
FSH memacu pertumbuhan folikel menjadi folikel Graff. Sel folikel Graff dewasa melepaskan inhibin yang menghambat sekresi FSH. FSH merupakan hormon glukoprotein yang tiap monomernya terikat dengan gugus gula. Komponen gula mayoritas antara lain fukosa, galaktosa, manosa, galaktosamin, glukosamin dan asam sialic. Komponen protein terdiri dari 2 rantai yakni rantai α yang terdiri dari 52 asam amino dan berperan sebagai protein struktural dan rantai β yang terdiri dari 118 asam amino yang merupakan sisi aktif dan berikatan dengan reseptor FSH.
3. Estrogen
Estrogen memacu perkembangan ciri kelamin sekunder, perkembangan endometrium, meningkatkan kadar HDL, menurunkan kadar LDL, dan lain sebagainya. Esterogen merupakan hormon steroid yang disintesis dari kolesterol. Sumber kolesterol utama didapat dari LDL dan asetyl Co-A. Sintesis estrogen dilakukan di folikel, korpus luteum dan plasenta. Pemacu sekresi dan produksi oleh FSH dan LH. Karena merupakan hormon steroid, estrogen mampu masuk ke dalam sel dan berikatan dengan reseptornya yang berada dalam sitoplasama, berbeda dengan hormon kelas lain. Struktur estrogen terdiri dari empat rantai cincin (A-D) dimana perbedaan gugus fungsional menentukan jenis esterogen. Estrogen paling umum antara lain :
a. Estriol (C18H24O3); ditandai dengan adanya 2 gugus hidroksil di cincin D. Diproduksi hanya selama kehamilan di plasenta.
b. Estradiol (C18H24O2); merupakan jenis yang paling aktif dan paling umum ditemui saat pubertas hingga menopaus (17β-estradiol). Ciri khusus struktur ditunjukan oleh adanya 1 gugus hidroksil di cincin D. Estradiol disintesis dari testosteron dengan enzim aromatase. Estradiol juga diproduksi dari estron sulfat (derivat estron) yang direaksikan dengan enzim reduktase 17β-hidroksisteroid. Estron; disintesis dari androstenedion (derivat progesteron) yang dibantu enzim aromatase. Ciri khusus struktur adalah adanya 1 gugus keton pada cincin D.
4. LH (Luteinizing hormon)
Memacu ovulasi, memacu perubahan folikel menjadi korpus luteum dan menyiapkan endometrium untuk implantasi. Sekresi diatur oleh GnRH. Seperti FSH, merupakan glikoprotein yang terdiri dari dua rantai dimana rantai α terdiri dari 92 asam amino sama seperti FSH dan rantai β yang terdiri dari 121 asam amino yang berfungsi sebagai sisi aktif yang berikatan dengan reseptor LH.
5. Progesteron
Merupakan hormon steroid. Progesteron disintesis dari pregnenolon (derivat dari kolesterol). Progesteron merupakan prekursor esterogen dan androgen. Disintesis di korpus luteum, plasenta dan kelenjar adrenal. Efeknya adalah untuk:
a. Mempersiapkan uterus untuk fertilisasi.
b. Menurunkan respon imunitas maternal yang kemungkinan mengganggu kesehatan janin.
c. Menurunkan kontraksi otot uterus selama kehamilan
d. Menghambat laktasi selama kehamilan.
6. Oksitosin
Merupakan neurohormon peptida 9 asam amino (Cys-Tyr-Ileu-Glu-Asp-Cys-Pro-Leu-Gly) yang dihubungkan secara siklik oleh jembatan disulfida. Oksitosin bertugas mempersiapkan kelahiran dan laktasi selain itu memacu sekresi susu.
7. Prolaktin
Bertugas untuk menstimulasi glandula mammae dan produksi susu. Strukturnya berupa rantai tunggal polipeptida yang terdiri dari 199 asam amino. Molekul dipadatkan dan dimampatkan oleh tiga ikatan sulfida.
8. Relaksin
Dihasilkan di corpus luteum, ovarium, plasenta dan korion. Selain itu berfungsi juga untuk meluaskan tulang pubis dan melunakkan cervik juga merelaksasi otot uterus untuk persiapan kehamilan. Struktur berupa heterodimer dua rantai asam amino (masing masing sejumlah 24 dan 29 asam amino) yang dihubungkan oleh jembatan disulfide.
Dihasilkan di corpus luteum, ovarium, plasenta dan korion. Selain itu berfungsi juga untuk meluaskan tulang pubis dan melunakkan cervik juga merelaksasi otot uterus untuk persiapan kehamilan. Struktur berupa heterodimer dua rantai asam amino (masing masing sejumlah 24 dan 29 asam amino) yang dihubungkan oleh jembatan disulfide.
Book Reference:
Fried, H. George dkk.(2005). Schaum’s Outlines BIOLOGI edisi kedua. Jakarta: ERLANGGA
Campbell, dkk.(2004). Biologi Edisi ke 5 Jilid III. Jakarta : Erlangga
Pratiwi, D.A. (1996). Biologi 2. Jakarta. Erlangga
Syahrum, H. M. (1994). Reproduksi dan Embriologi. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Pujiyanto, S. (2008). Biologi untuk SMA Kelas XI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Reference:
Post a Comment